KALANGAN

Kalangan adalah istilah yang biasa digunakan oleh seniman Jathilan/Kuda Lumping untuk menyebut arena tempat dilaksanakannya pementasan kesenian kuda lumping. Kalangan ini biasanya berbentuk pagar persegi empat dengan luas sekitar 300m2 hingga 400m2.

Kalangan ini biasanya dibuat dengan mendirikan beberapa tiang bambu yang dipasakkan ditanah. Tiap pasak/tiang bambu dipasangkan/dihubungkan dengan  batang bambu secara horisontal yang fungsinya memberi garis pembatas antara antara para penari kuda lumping dengan para penonton. Jadi Kalangan disini bisa disebut sebagai pagar pembatas. Didalam kalangan ini pula wiyogo dan sinden jathilan/kuda lumping berada.

Kalangan ini biasanya terintegrasi dengan tenda sementara yang keberadaan tenda ini melindungi posisi sebagian kalangan ( atau lebih tepatnya melindungi para penabuh gamelan dan sinden kuda lumping ) dari kondisi cuaca, karena salah satu area utama yang mendapat pengayoman dari tenda ini adalah posisi para wiyogo.

Wiyogo adalah sebutan untuk para penabuh gamelan. Wiyogo secara umum juga dipakai untuk menyebut penabuh gamelan dalam kesenian musik tradisional jawa klenengan. Wiyogo dalam kuda lumping pada jaman dahulu terdiri dari penabuh Kendang, Saron, Gong dan Kempul. Dalam pentas kesenian jathilan/kuda lumping wiyogo tidak lepas dari peran seorang  sinden, yaitu seorang wanita atau pria yang bertugas melantunkan tembang-tembang jawa.

Saat ini wiyogo sudah banyak mengalami perkembangan seperti halnya Paguyuban Kesenian Tradisional Jathilan/Kuda Lumping Kudho Langen Driyo Kadilobo Pakem Yogyakarta, wiyogo dilengkapi dengan instrumen drum modern, meskipun untuk perpindahan tempo dan gerakan para pemain tetap mengikuti ritme yang dibuat oleh penabuh kendang.

Tag:
Kalangan   Wiyogo  Sinden

0 komentar: