Senin, 29 Oktober 2012

INILAH ALASAN BIBIT WALUYO SEBUT KUDA LUMPING JELEK

Ilustrasi tarian kuda lumping (Foto: Koran SI)
SEMARANG- Pernyataan Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo yang menyebut kuda lumping saat acara di Magelang, Jawa Tengah, pada Minggu 9 September lalu, menuai kritikan. Apa alasan Bibit Waluyo?

“Bukan saya tidak suka jaran kepang dan kemudian menjelek-jelekannya, tapi jika kita punya yang baik kenapa ditampilkan kurang bagus. Yang saya tanggapi itu grup yang ditampilkan panitianya," kata Bibit di Semarang, Jawa Tengah, Selasa (11/9/2012).

Menurut Bibit, Jathilan atau jaran kepang yang saat itu ditampilkan oleh kelompok "Kartika Harapan" Kelurahan Rejowinangun Utara, Kota Magelang, tidak dilakukan dengan bagus.

Bibit kembali menegaskan, bukan menunjuk kesenian Jaran Kepang secara keseluruhan, namun hanya grup yang tampil saat acara pembukaan turnamen Golf itu saja.

"Harusnya yang tampil yang pilihan, apalagi saat itu banyak tamu kehormatan serta tamu dari luar negeri. Ada yang lebih baik, kok yang jelek ditampilkan. Rasanya sedih toh, apa tidak punya yang lebih baik. Tinggal koordinasi saja, kalau tidak punya yang bagus, karena itu eventnya baik, mbok ya lapor biar ditampilkan kesenian yang bagus. Sehingga harga diri martabat kita bisa terangkat, apalagi itu juga digunakan untuk sosialisasi Visit Jateng 2013," terangnya.

Sementara itu saat ditemui terpisah, Kepala Biro Humas Provisni Jateng, Agus Utomo, menyampaikan kesenian tradisional di Jawa Tengah sangat bagus, terlebih lagi kalau ditata dan dikemas dengan baik.

"Terkait pernyataan gubernur tersebut, saya menegaskan bahwa yang dimaksudkan bukan untuk jenis kesenian tradisional jaran kepang. Itu merupakan kritik dan koreksi dari gubernur dalam acara tersebut agar menjadi catatan dan pelajaran bahwa sajian seni budaya. Apapun yang ditampikan perlu disesuaikan dengan event yang ada, tidak sekadar asal tampil," tutupnya.
(kem)
sumber        : http://jogja.okezone.com/read/2012/09/11/512/688390/ini-alasan-bibit-waluyo-sebut-kuda-lumping-jelek
oleh             : Nugroho Setyabudi - Okezone

0 komentar: