Senin, 29 Oktober 2012

KUDA LUMPING, KESENIAN MAGIS YANG DIHINA BIBIT WALUYO

kuda lumping. ©2012 Merdeka.com/dok
Kontroversi pernyataan Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo belum berujung. Bibit menyebut kesenian tradisional kuda lumping atau jaran kepang adalah kesenian paling jelek se-dunia. Sikapnya yang keras kepala dengan ogah minta maaf kembali menyulut kemarahan para seniman.

Salah satu seniman asal Magelang, Sutanto mengatakan, meski tidak dipandang oleh seorang pemimpin sekelas gubernur, kuda lumping tetap punya nama. Tidak hanya bagi orang Indonesia, tetapi dunia.

"Kuda lumping adalah kesenian rakyat yang mempunyai aspek psikologis luar biasa. Sayangnya pejabat kita belum memahami," kata Sutanto atau biasa dipanggil dengan Tanto Mendut kepada merdeka.com, Jumat (14/9).

Tarian kuda lumping kerap menampilkan adegan prajurit berkuda, akan tetapi beberapa penampilan kuda lumping juga menyuguhkan atraksi kesurupan, kekebalan, dan kekuatan magis. Dari situlah membuat banyak orang tertarik.

Tidak hanya masyarakat jawa sendiri. Menurut Tanto, pertunjukan kuda lumping sering kali mendapat apresiasi dari luar negeri. "Akademisi dari Jepang, Korea dan Australia sangat mengagumi. Bahkan mereka mempelajari dari aspek psikologinya. Mengapa di dalam negeri sendiri malah tidak," ujar dia.

Kuda lumping adalah karya leluhur jawa dan sangat terkenal pada masyarakat jawa kuno. Banyak kesenian jawa seperti baduwi, rodat, dan siswo, namun kuda lumping yang paling banyak diminati.

"Tidak hanya pemimpin, masih banyak pula masyarakat yang tidak menghargai kesenian tradisional di Indonesia," kata dia.

Tolak minta maaf

Di tengah desakan agar Bibit minta maaf atas pernyataannya, justru ogah minta maaf. Menurut Bibit, apa yang diucapkannya tidak salah.

"Benar, di forum internasional tetapi (kuda lumping) tampil kurang bagus," kata Bibit saat acara halal bihalal Persatuan Purnawirawan Angkatan Darat di Semarang kemarin.

Bibit mengatakan, dia tidak terima jika kesenian tradisional tampil kurang bagus dalam acara internasional karena akan mempengaruhi citra program "Visit Jateng 2013". "Gamelan diikat pakai plastik, memalukan," kata Bibit.

Padahal, jika kuda lumping ditampilkan lebih bagus, tentunya akan membanggakan. Atas pernyataannya itu, Bibit mengaku tidak khawatir mendapat kritikan dari masyarakat. "Silakan dihantam di media, saya anggap angin lalu," kata dia.

Dulu, kritikan serupa juga disampaikan terkait kemunculan mobil Esemka. Untuk menjadi pemimpin Jawa Tengah harus kuat mengingat berbagai kondisi dan tantangan yang dihadapi.

Pernyataan kontroversi Bibit diungkapkan saat memberikan sambutan dalam pembukaan The 14th Merapi and Borobudur Senior's Amateur Golf Tournament Competing The Hamengku Buwono X Cup. Acara itu digelar di Borobudur International Golf and Country Club (BIGCC), Kota Magelang.

Sebelumnya, pegiat seni yang tergabung Komunitas Ebeg (jaran kepang) Banyumas, berunjuk rasa menuntut permintaan maaf Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo atas pernyataannya yang dinilai melecehkan kesenian kuda lumping.

Selain itu, puluhan seniman Jathilan atau Jaran Kepang "Kridho Turangga" Magelang juga menggelar aksi keprihatinan di depan gerbang Kantor Gubernur Jawa Tengah di Semarang.

sumber : http://www.merdeka.com/peristiwa/kuda-lumping-kesenian-magis-yang-dihina-bibit-waluyo.html

0 komentar: